Ketika ramai orang bertanya kepada Saidina Abu Bakar: " Kami selalu mencium bau harum kasturi
dari tubuhmu sedangkan kamu tidak memakai kasturi. Apakah yang menyebabkan dirimu menjadi
seharum kasturi?" Saidina Abu Bakar menjawab," Demi Allah, sudah bertahun aku tidak memakai
kasturi tetapi bau harumnya bagaikan sebati dalam diriku. Mereka bertanya bagaimana boleh
terjadi hal sedemikian.
Lalu Saidina Abu Bakar pun menceritakan peristiwa di sebalik keharuman kasturi itu. Pada suatu hari,
ada seorang wanita yang melakukan tipu daya terhadapku sehingga aku masuk ke dalam rumahnya.
Ketika aku berada di dalam rumahnya, dia menutup semua pintu dan jendela rumahnya seraya
menggodaku untuk melakukan maksiat. Aku kebingungan dan tidak tahu bagaimana harus melarikan
diri. Lantas aku bertanya wanita itu, " Aku ingin ke tandas untuk berhadas".
Lalu wanita tersebut memerintahkan pembantunya untuk menghantarku ke tandas. Sesudah berhadas,
aku pun melumuri seluruh badanku dengan kotoran najisku. Kemudian aku kembali kepada wanita
tersebut. Wanita tersebut sungguh terkejut dan marah dengan tindakanku dan menyuruh
pembantunya mengusirku. Setelah itu, aku pulang ke rumahku dan mandi.
Pada malam harinya, aku bermimpi ada suara berkata kepadaku, "Kamu telah melakukan suatu
amalan yang belum pernah dilakukan oleh siapa pun. Sungguh Kami akan mewangikan tubuhmu
di dunia dan akhirat". Ketika aku bangun pagi keesokan harinya, aku merasakan tubuhku
menyebarkan bau kasturi sehingga ke saat ini ia masih kekal.
Begitulah kisah para sahabat yang takutkan azab Allah s.w.t. Betapa perlunya perasaan takutkan
Allah ini terselit dihati umat Islam yang inginkan kebahagiaan ukhrawi.
"Sesungguhnya orang-orang yang takut (melanggar hukum) Tuhannya semasa mereka tidak dilihat
orang dan semasa mereka tidak melihat azab Tuhan, mereka beroleh keampunan dan pahala
yang besar"- Al-Mulk:12.
Sumber: iluvislam.com
No comments:
Post a Comment